Jumat, 11 Maret 2016

Kumpulan Puisi

   Seria, Angk. 2014
Tungku perempuan tua
Selepas shubuh engkau beranjak dari tempat sholatmu
Kau gesekkan korek api kebagian yang ada belerangnya
Hawa didapurmu yang teduh
Berubah menjadi panas karena radiasi

Perlahan kau hela nafasmu
Matamu yang menatap terus ke api
Berharap agar kayu bakar mu mengeluarkan aroma
Berharap agar kayu bakar mu menjadi arang

Bertahun-tahun engkau hidup bersama tungku mu itu
Tungku biomassa tradisional
Tungku yang tidak mempunyai tombol otomatis
Tungku yang terbuat dari tanah liat

Bukan tidak mengenal kompor
Engkau hanya ingin merawat tradisi
Kehidupan mu yang bersahabat dengan alam
Menjadikan mu sosok yang ramah lingkungan
Tungku mu yang rapuh
Sama seperti tulang mu
Setiap hari engkau mengembara hutan
Untuk mencari serpihan ranting pohon yang kering

Tungku mu yang tua
Sama seperti wajah mu
Tak peduli seberapa tua umur mu
Engkau menggendong kayu bakar itu dipundak mu
Dengan tenaga dan sebilah parang di tangan mu

                                                                                                ( Palembang, 10 Januari 2016 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar